KAFA'AH IN ISLAMIC LAW AND CUSTOMARY LAW: The Dynamics of Prospective Spouse Equality in A Syariifah Family Environment
Main Article Content
Abstract
Abstract
This study aims to explore the concept of kafa'ah in marriage, particularly the perspectives of Islamic law and customary law regarding marriage within the Syarifah community. This tradition is unique as it emphasizes lineage parity, preserves the purity of Sayyid descent, and involves a strong community role in marriage. The research employs a Shari'a-based and conceptual approach, relying on library research. Data sources are drawn from relevant literature, including books, journals, and other scholarly works related to marriage law and Islamic legal sources. The findings indicate that Ulama Habib prohibits the marriage of a Syariifah woman to a non-Sayyid man, as it is considered incompatible (sekufu’). In the Habib community, marriages within the Ahlul Bait family are deemed obligatory to find a suitable partner, as Syariifah and Sayyid marriages are not just tradition but also a command from the Prophet Muhammad. However, the marriage of a Syariifah to a non-Sayyid man is permitted under Islamic law, as all people are considered equal, and what distinguishes them is their piety (taqwa) to Allah SWT, not their lineage or noble status. The implications of this research suggest that lineage should not be a barrier to marriage as long as the partners possess good character (akhlaqul karimah). The concept of kafa'ah needs to be understood following the goal of building a harmonious family. The legal concept of kafa'ah in fiqh munakahat must be relevant to the context of society and the developments of the time.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep kafa’ah dalam pernikahan, khususnya pandangan hukum Islam dan hukum adat terkait pernikahan di kalangan keluarga syariifah. Tradisi ini memiliki keunikan karena menekankan kesepadanan nasab, menjaga kemurnian garis keturunan sayyid, dan melibatkan peran komunitas yang kuat dalam pernikahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan syar'i dan konseptual, serta merupakan penelitian kepustakaan (library research). Sumber data diperoleh dari literatur yang relevan, termasuk buku, jurnal, dan karya ilmiah lainnya yang terkait dengan hukum pernikahan dan sumber hukum Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ulama Habib melarang pernikahan seorang syariifah dengan laki-laki non-sayyid karena dianggap tidak sepadan (sekufu'). Dalam komunitas Habib, pernikahan keluarga Ahlul Bait dianggap wajib untuk menemukan pasangan yang setara, karena pernikahan syariifah dan sayyid tidak hanya merupakan tradisi tetapi juga perintah dari Rasulullah SAW. Namun, pernikahan syariifah dengan laki-laki non-sayyid diperbolehkan menurut perspektif hukum Islam, karena semua orang dianggap sama, dan yang membedakan hanyalah ketakwaan mereka kepada Allah SWT, bukan keturunan atau status bangsawan. Implikasi dari penelitian ini adalah nasab tidak seharusnya menjadi penghalang dalam pernikahan, asalkan pasangan memiliki akhlakul karimah. Konsep kafa’ah perlu dipahami sesuai dengan tujuan untuk membangun keluarga yang harmonis. Hukum kafa’ah dalam fiqih munakahat harus relevan dengan konteks masyarakat dan perkembangan zaman.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Abdul Aziz Khotibul Umam, Muh Zaitun Ardi, and Jamaluddin Samsidar, “The Islamic Legal Perspective on A’Matoang in the Marriage Process (Exploring Agreements within the Monromonro Utara Community, Jeneponto Regency)”, International Journal of Health, Economics, and Social Sciences, vol. 6, no. 1, 2024, pp. 56–9 [https://doi.org/10.56338/ijhess.v6i1.4662 ].
Aksa, Fauzah Nur et al., “Analisis Hukum Islam terhadap Penetapan Hukum Hakim tentang Perkawinan Beda Agama di Indonesia dalam putusan Nomor: 12/Pdt.P/2022/PN. Ptk”, Palita: Journal of Social Religion Research, vol. 9, no. 1, 2024, pp. 13–22 [https://doi.org/10.24256/pal.v9i1.4927 ].
Aulia, Riska, “Peran Perempuan dalam Organisasi Aisyiyah”, Holistic al-Hadis, vol. 4, no. 2, 2018, p. 67 [https://doi.org/10.32678/holistic.v4i2.3227 ].
Fauzi, Akhmad, “Urgensi Ekualitas (Kafa’ah) Dalam Pernikahan Islam Ditinjau Dari Perspektif Habitus dan Ranah Pierre Bourdieu”, Journal of Comprehensive Science (JCS), vol. 2, no. 1, 2023, pp. 460–75 [https://doi.org/10.59188/jcs.v2i1.235 ].
Fazari Zul Hasmi Kanggas, Fauzan Ghafur, “Kedudukan Pencatatan Perkawinan dalam Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia”, Journal of Indonesian Comparative of Syari’ah Law, vol. 3, no. 2, 2021, pp. 219–31 [https://doi.org/10.21111/jicl.v3i2.5387 ].
Gustiawati, Syarifah and Novia Lestari, “Aktualisasi Konsep Kafa’ah Dalam Membangun Keharmonisan Rumah Tangga”, Mizan: Journal of Islamic Law, vol. 4, no. 1, 2018 [https://doi.org/10.32507/mizan.v4i1.174 ].
Herlena, Winceh and Muads Hasri, “Tafsir QS. An-Nur: 32 Tentang Anjuran Menikah (Studi Analisis Hermeneutika Ma’na Cum Maghza)”, Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu al-Qur’an dan al-Hadits, vol. 14, no. 2, 2020, pp. 205–20 [https://doi.org/10.24042/al-dzikra.v14i2.7010 ].
Kosasih, Ade, “Fenomena Menjelang Kelahiran Nabi Muhammad: Kajian Terhadap Naskah Al-Hamziyyah Karya Al-Bushiri: Fenomena Menjelang Kelahiran Nabi Muhammad: Kajian Terhadap Naskah Al-Hamziyyah Karya Al-Bushiri”, KABUYUTAN, vol. 1, no. 2, 2022, pp. 68–76 [https://doi.org/10.61296/kabuyutan.v1i2.40 ].
Kusmidi, Henderi Kusmidi, “Konsep Sakinah, Mawaddah Dan Rahmah Dalam Pernikahan”, EL-AFKAR : Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis, vol. 7, no. 2, 2018, p. 63 [https://doi.org/10.29300/jpkth.v7i2.1601 ].
Lisnawati, Lisnawati and Zulfi Imran, “Makna Pernikahan dalam Perspektif Tasawuf”, El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, vol. 4, no. 2, 2023, pp. 1191–206 [https://doi.org/10.47467/elmujtama.v4i2.5012 ].
M. Nur, Abdullah, “Kafa’ah Dalam Pernikahan Dalam Perspektif Syekh H. Nuruzzahri Yahya”, Jurnal Al-Mizan, vol. 10, no. 2, 2023, pp. 169–93 [https://doi.org/10.54621/jiam.v10i2.726 ].
Makdisi, John, “Legal Logic and Equity in Islamic Law”, The American Journal of Comparative Law, vol. 33, no. 1, 1985, p. 63 [https://doi.org/10.2307/840118 ].
Mazaya, Ayda, Rokhu Dlotul Laeliyah, and Widodo Hami, “Kafaah Dalam Pernikahan Untuk Membentuk Keharmonisan Rumah Tangga”, Al-Usroh : Jurnal Hukum Keluarga Islam, vol. 2, no. 01, 2024, pp. 9–17 [https://doi.org/10.55799/alusroh.v2i01.330 ].
Muh Zaitun Ardi, “The Essence of Polygamy and Its Association with Indonesian Marriage Law”, AL RISALAH: Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum, vol. 22, no. 1, 2022, pp. 1–19 [https://doi.org/10.24252/al-risalah.vi.26486 ].
Muh Zaitun Ardi and Nadyatul Hikmah Shuhufi, “Analysis of Islamic Law of the AppasiliTradition in Marriage: Case Study of Takalar Regency”, Indonesian Journal of Islamic Law, vol. 07, no. 1, 2024, pp. 40–62 [https://doi.org/10.35719/ijil.v7i1.2114 ].
Muh Zaitun Ardi, Samsidar Jamaluddin, and Shuhufi Nadyatul Hikmah, “Konsep Kafa’ah dalam Perkawinan Wanita Syarifah dengan Pria Non Sayyid Dikalangan Habaib Kota Palu”, Iqra: Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman, vol. 19, no. 2, 2024, pp. 185–93 [https://doi.org/10.56338/iqra.v19i2.5183 ].
Muhamad Adlan and Moh. Yustafad, “Pandangan KH. Husain Muhammad Tentang Kafaâ€TMah Dalam Pernikahan Untuk Membentuk Keluarga Bahagia”, Legitima : Jurnal Hukum Keluarga Islam, vol. 4, no. 1, 2022, pp. 93–105 [https://doi.org/10.33367/legitima.v4i1.2220 ].
Muhammad Husni Mohd Amin, “Solidification of Worldview, Liberation Strategy and Revival of Sunnism Leading to the 12th Century A.D. / 6th Century A.H. Muslim Liberation of Jerusalem”, Afkar: Jurnal Akidah & Pemikiran Islam, vol. 26, no. 1, 2024, pp. 121-166. [https://doi.org/10.22452/afkar.vol26no1.4 ].
Munir, Zainal Arifin Haji, “Equality (Kafa’ah) In Marriage: A Dialogue of Islamic, State, and Customary Law in Idonesia”, Journal of Law and Sustainable Development, vol. 11, no. 11, 2023, p. e1495 [https://doi.org/10.55908/sdgs.v11i11.1495 ].
Muzakki, Ahmad, “Kafaah dalam Pernikahan Endogami Pada Komunitas Arab di Kraksaan Probolinggo”, Istidlal: Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam, vol. 1, no. 1, 2017, pp. 15–28 [https://doi.org/10.35316/istidlal.v1i1.96 ].
Nurani, Sifa Mulya, “Relasi Hak Dan Kewajiban Suami Istri Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Analitis Relevansi Hak Dan Kewajiban Suami Istri Berdasarkan Tafsir Ahkam Dan Hadits Ahkam)”, Al-Syakhsiyyah: Journal of Law & Family Studies, vol. 3, no. 1, 2021, pp. 98–116 [https://doi.org/10.21154/syakhsiyyah.v3i1.2719 ].
Nurhuda, Rohmad, “Pembaharuan Hukum Islam”, El-Dusturie, vol. 1, no. 2, 2022 [https://doi.org/10.21154/eldusturie.v1i2.5098 ].
Rahmat Hidayat, “Peran Penyuluh Agama dalam Kehidupan Beragama guna Meningkatkan Keluarga Sakinah (Studi Kasus pada Majelis Ta’lim Al-Muhajirin Sukarame II Bandar Lampung)”, Mau’idhoh Hasanah : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi, vol. 1, no. 1, 2019, pp. 92–108 [https://doi.org/10.47902/mauidhoh.v1i1.35 ].
Riru Rahimah, Sri Lutfiatul Ulfa Dan Fajar Syarif, Putri Alya Nurhaliza, “Peran Sosial Perempuan Dalam perspektif Al-Qur’an”, Al Furqan: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir, vol. 4, no. 2, 2021, pp. 199–219 [https://doi.org/10.58518/alfurqon.v4i2.747 ].
Sadat, Anwar et al., “Determination of Auspicious Days in Wedding Traditions in Mandar, West Sulawesi: Perspective of Islamic Law”, Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam, vol. 7, no. 3, 2023, p. 1422 [https://doi.org/10.22373/sjhk.v7i3.17864 ].
Salami, Ummi and Abidah Abidah, “Perspsi Syarifah Di Hidayatullah Balikpapan Tentang Syarifah Yang Menikah Dengan Laki-Laki Non Sayyid”, Ulumul Syar’i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah, vol. 9, no. 1, 2021 [https://doi.org/10.52051/ulumulsyari.v9i1.82 ].
Sayuti, Najmah, “Al-Kafa’ah Fi Al-Nikah”, Kafa`ah: Journal of Gender Studies, vol. 5, no. 2, 2015, p. 179 [https://doi.org/10.15548/jk.v5i2.107 ].
Sholihin, Paimat, “Kafaah Dalam Perkawinan Perspektif Empat Mazhab”, SEMJ: Sharia Economic Management Business Journal, vol. 2, no. 1, 2021, pp. 1–13.
Sirait, Dzakiyyatul Ilmi and Mustapa Khamal Rokan, “Konsep Kafa’ah Pernikahan Dikalangan Komunitas Said/Syarifah (Studi Komunitas Said/Syarifah di Kota Medan, Sumatera Utara)”, AL-MANHAJ: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Islam, vol. 5, no. 2, 2023, pp. 1215–20 [https://doi.org/10.37680/almanhaj.v5i2.2881 ].
Siregar, Lina Mayasari, “Upaya Pendidikan Islam Pada Masa Awal Nabi Muhammad SAW”, Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah, vol. 1, no. 1, 2017, pp. 104–14 [https://doi.org/10.25299/althariqah.2016.vol1(1).622 ].
Sulfiyah, Husna and Hartini Tahir, “Konsep Kafa’ah Pada Perkawinan Anggota TNI dalam Perspektif Hukum Islam”, Qadauna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam, vol. 2, no. 1, 2021, pp. 205–16 [https://doi.org/10.24252/qadauna.v2i1.17244 ].
Suriansyah, Eka and Rahmini Rahmini, “Konsep Kafa’ah Menurut Sayyid Usman”, El-Mashlahah, vol. 7, no. 2, 2019 [https://doi.org/10.23971/el-mas.v7i2.1426 ].
Syarifah Lisa Andriati, Mutiara Sari, and Windha Wulandari, “Implementasi Perubahan Batas Usia Perkawinan Menurut UU No. 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan”, Binamulia Hukum, vol. 11, no. 1, 2023, pp. 59–68 [https://doi.org/10.37893/jbh.v11i1.306 ].
Taufik, Otong Husni, “Kafâah Dalam Pernikahan Menurut Hukum Islam”, Jurnal Ilmiah Galuh Justisi, vol. 5, no. 2, 2017, p. 246 [https://doi.org/10.25157/jigj.v5i2.795 ].
Waluyo, Bing, “Sahnya Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan”, Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, vol. 2, no. 1, 2020, pp. 193–9 [https://doi.org/10.23887/jmpppkn.v2i1.135 ].
Wusqa, Urwatul, “Wanita: Kedudukan dan Tinjauan Karirnya dalam Kehidupan Sesuai Al-Quran dan Hadits”, Kafa`ah: Journal of Gender Studies, vol. 1, no. 2, 2011, p. 173 [https://doi.org/10.15548/jk.v1i2.77 ].